Kamis, 26 Januari 2017

Sejarah Kamera (Al-Kamrah)



Tiap kali berada di hadapan kamera, kita terkenang akan Ibn Al Haitham (965-1040) dan Kitabul Manazhir, bahasan optikanya yang mendahului zaman.

Merumuskan 19 derajat di ufuk timur dan barat sebagai titik fajar dan senja, dia patahkan pula teori Ptolemeus tentang melihat, yang semula dikira mata memancarkan cahaya, menjadi bahwa pantulan cahaya pada bendalah yang ditangkap mata. Dalam kajiannya, dia juga berhasil merumuskan kedudukan cahaya terhadap kaca seperti pembiasan dan pembalikan.

Ibn Al Haitham juga merintis pembakaran kuarsa untuk dijadikan kaca, dan menemukan padu-padan lensa serta prinsip kerja kamera. Awalnya, untuk mempelajari gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar. Inilah yang disebut “Al Kamrah”, yang kemudian dialih bahasa menjadi “Kamera Obscura” atau fenomena ruang gelap. Teori yang dicetuskan Ibn Al Haitham ini telah mengilhami penemuan film yang disambung-sambung dan dimainkan.

Adalah Johannes Kepler (1571-1630) yang memperkenalkan istilah dan konsep ini ke barat. Terinspirasi, pada tahun 1827 Joseph Nicephore Niepce di Prancis mulai menciptakan kamera permanen. Sekira 60 tahun kemudian George Eastman mengembangkan kamera yang lebih canggih pada zamannya.

Tapi ‘kamera’ tercanggih yang selalu harus kita waspadai adalah yang merekam hidup kita, dari baligh sampai mati, tanpa kenal habis baterai dan penuh memori. Raqiib. ‘Atiid.

Sebab hasil tayangan kamera itu akan diputar pada hari yang disebut Yaumul Hisab. Gambaran nikmat di satu sisi yang terakui, dan tayangan semua ‘amal perbuatan di sisi lain. Maka rasa malu yang menyergap karena begitu banyak karunia Allah kita gunakan untuk mendurhakaiNya, akan merembeskan begitu banyak keringat dingin di sekujur badan.

Ruahan peluh itu, demikian Nabi ﷺ menggambarkan, akan menenggelamkan para hamba sesuai berapa banyak ‘amal memalukan yang tertayangkan. Ada yang berkecipak hingga mata kaki, menggenang hingga pinggang, dan membeludak hingga pundak. Ya, keringat kita sendiri.

Ternyata setiap kita adalah bintang film kehidupan yang tertuntut berakting sebaik peran. KarenaNya. Hanya karenaNya.

Ah, benarlah Sayyidina ‘Umar, “Siapa yang dihisab, maka sungguh dia telah di’adzab.” Maka Ya Allah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang masuk surga tanpa hisab.
Share:

TRY OUT BAHASA INDONESIA & KIMIA UNTUK KELAS 12 MIA, BAHASA INDONESIA & EKONOMI UNTUK KELAS 12 IIS

Langkah-langkah yang dilakukan : 

1. Klik Menu TRY OUT PPM dipojok kiri atas.
2. Pilih mata pelajaran 
    a. untuk kelas 12 MIA (Bahasa Indonesia terlebih dahulu atau untuk tab & android klik DISINI BAHASA INDONESIA, setelah mengerjakan soal mapel pertama pilih Kimia atau untuk tab & android klik DISINI KIMIA)
    b. untuk kelas 12 IIS (Bahasa Indonesia terlebih dahulu atau untuk tab & android klik DISINI BAHASA INDONESIA, setelah mengerjakan soal mapel pertama pilih Ekonomi atau untuk tab & android klik DISINI EKONOMI)
3. Lakukan Login, Masukkan Nama, NIS dan Password sama dengan NIS (bila kesulitan hubungi whatsup Ust. Dedy).
4. Login hanya bisa dilakukan 1 kali akses.
5. Waktu yang disediakan dari awal login masing masing mata pelajaran sampai dengan selesai mengerjakan soal adalah 120 menit.
6. Batas akses Try Out Online mulai Jum'at, 27 Januari 2017 pukul 07.00 WIB sampai dengan Jum'at, 27 Januari 2017 pukul 12.30 WIB 
7. Hasil nilai Try Out Online dapat langsung dilihat setelah selesai mengerjakan soal.
8. Hasil nilai seluruh peserta Try Out Online dapat dilihat di menu PENGUMUMAN  Minggu, 29 Januari 2017 mulai pukul 08.00 WIB. atau klik DISINI PENGUMUMAN
9. Bila mengalami kesulitan Login dapat menghubungi  Ust. Dedy, 087849431321 (only Whatsup untuk reset password login)
10. SELAMAT MENGERJAKAN
Share:

Jumat, 20 Januari 2017

TRY OUT Bahasa Inggris

Langkah-langkah yang dilakukan : 

1. Klik Menu TRY OUT PPM dipojok kiri atas 
2. Pilih mata pelajaran Bahasa Inggris 
3. Lakukan Login, Masukkan Nama, NIS dan Password sama dengan NIS
4. Login hanya bisa dilakukan 1 kali akses
5. Waktu yang disediakan dari awal login sampai dengan selesai mengerjakan soal adalah 120 menit 
6. Batas akses Try Out Online Bahasa Inggris mulai Sabtu, 21 Januari 2017 pukul 07.00 WIB sampai dengan Sabtu, 21 Januari 2017 pukul 14.00 WIB 
7. Hasil Try Out Online Bahasa Inggris dapat dilihat Ahad, 22 Januari 2017 di menu Pengumuman pukul 08.00 WIB
8. Bila mengalami kesulitan Login dapat menghubungi Whatsup Ust. Dedy, 087849431321
Share:

Mujair




Makam Mudjair, penemu Ikan Mujair. 

Pada 1936, Mudjair, seorang pegawai desa dari Desa Papungan, Kanigoro, Blitar, pergi ke Teluk Serang yang terletak di laut selatan. Di sana dia menemukan berbagai jenis ikan yang belum diketahui sebelumnya. Dia membawa pulang lima jenis ikan dan memeliharanya di kolam pekarangan rumah.Ternyata, satu jenis ikan berkembang cepat, bahkan bisa bertelur dengan cara menyimpannya di dalam mulut hingga masa menetas jadi anak ikan. Seiring waktu, ikan ini mendapat perhatian warga desa.

Kabar itu sampai ke telinga Schuster, kepala penyuluhan perikanan di Jawa Timur. Dia berkunjung ke Papungan untuk melihat ikan temuan Mudjair. Ternyata ikan tersebut diidentifikasi sebagai Tilapia mossambica, yang berasal dari Afrika. Dengan cepat ikan temuan Mudjair dibudidayakan karena cepat bertelur, pertumbuhannya cepat, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan air mulai kolam hingga rawa-rawa.


Pada 27 Agustus pemerintah Belanda mengapresiasi usaha Mudjair dengan memberinya santunan sebesar Rp6,- per bulan. Saat pendudukan Jepang, ikan mujair kian populer. Pasukan Jepang, seperti tercatat dalamTilapia: Biology, Culture, and Nutritionsuntingan Carl D. Webster dan Chhorn Lim, membawanya ke seluruh daerah untuk dibudidayakan dalam tambak-tambak. Dan Mudjair diangkat sebagai pegawai negeri tanpa harus mendapatkan beban kerja. Enam tahun setelah Indonesia merdeka, Mudjair menerima surat tanda jasa dari Kementerian Pertanian atas jasanya sebagai penemu dan perintis perkembangan ikan mujair.

Sumber: Majalah @indohistoria
Share:

Kamis, 12 Januari 2017

Hanya Islam yang Diterima

             Islam telah sempurna, demikian yang harus umat Islam yakini. Islam juga adalah agama yang diridhoi oleh Allah Ta’ala dan bukan agama lainnya, ini pun harus dipahami. Setiap agama mungkin mengklaim, merekalah yang paling benar. Namun karena berdasarkan wahyu dari Allah dengan adanya realita berbagai ragam agama, yang diterima di sisi Allah hanyalah satu yaitu Islam. 

Allah Ta’ala berfirman :

                                          الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيوَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).

Ketika Ibnu ‘Abbas membaca ayat di atas, beliau berkata,

“Orang Yahudi mengatakan:
                                               لو نزلت هذه الآية علينا، لاتخذنا يومها عيدًا!
Seandainya ayat ini turun di tengah-tengah kami, niscaya kami akan merayakan hari turunnya ayat tersebut sebagai ‘ied (hari besar atau hari raya).” Ibnu ‘Abbas berkata bahwa ayat ini turun saat bertemunya dua hari raya yaitu hari raya ‘ied (haji akbar) dan hari Jum’at.

Beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari ayat di atas:
Pertama: Ajaran Islam telah sempurna sehingga kita tidak butuh pada agama dan nabi yang lain.
         Saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wukuf di Arafah ketika Haji Wada’, turunlah ayat di atas. Inilah ayat dari Al Qur’an yang diturunkan terakhir. Karena beberapa waktu setelah ayat tersebut turun, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, yaitu setelah beliau kembali ke Madinah selepas pulang dari haji. Hal ini menunjukkan bahwa ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, sudah sempurnalah Islam. 
         Seorang ahli tafsir terkemuka –Ibnu Katsir rahimahullah– berkata tentang ayat ini, “Inilah nikmat Allah ‘azza wa jalla yang terbesar bagi umat ini di mana Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan.”

Kedua: Tidak perlu ada penambahan dan pengurangan dalam ibadah alias kita dilarang berbuat bid’ah (amalan yang tidak ada tuntunan). 

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,



أنه قد أكمل لهم الإيمان، فلا يحتاجون إلى زيادة أبدًا، وقد أتمه الله عز ذكره فلا ينقصه أبدًا، وقد رضيه الله فلا يَسْخَطه أبدًا.

“Allah telah menyempurnakan islam, sehingga mereka (umat Islam) tidak perlu lagi menambah ajaran Rasul –selamanya- dan Allah pun telah membuat ajaran Islam itu sempurna sehingga jangan sampai dikurangi –selamanya-. Jika Allah telah ridho, maka janganlah ada yang murka dengan ajaran Islam –selamanya-.
Ketika Imam Malik rahimahullah membicarakan ayat di atas, beliau juga menyinggung bahaya bid’ah. Beliau berkata,

مَن ابْتَدَعَ في الإِسلام بدعة يَراها حَسَنة ؛ فَقَدْ زَعَمَ أَن مُحمّدا – صلى الله عليه وعلى آله وسلم- خانَ الرّسالةَ ؛ لأَن اللهَ 
يقولُ : { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ } فما لَم يَكُنْ يَوْمَئذ دينا فَلا يكُونُ اليَوْمَ دينا 
“Barangsiapa yang berbuat bid’ah dalam Islam dan ia menganggapnya hasanah (baik), ia berarti telah mengklaim bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkhianati risalah. Karena Allah telah berfirman (yang artinya), “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu …” Jika di saat Rasul hidup, sesuatu bukanlah termasuk ajaran Islam, maka saat ini juga bukanlah ajaran Islam.”

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

                                        مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.”

Ketiga: Ayat di atas adalah sanggahan untuk orang yang mendiskreditkan Islam dengan mengatakan bahwa Islam tidak cocok untuk setiap zaman dan setiap tempat.
          Seperti orang yang mengatakan bahwa Islam itu benar-benar kuno dan tidak cocok lagi untuk zaman saat ini. Jika dikatakan dalam ayat bahwa Islam telah sempurna berarti Islam itu cocok untuk setiap zaman dan tempat. Jika sebagian orang dangkal dalam memahami Islam, maka yang keliru bukan Islamnya, namun karena kedangkalan pikirannya. Jadi Islam itu sempurna dan berlaku untuk setiap zaman bagi para hamba hingga datangnya hari kiamat.

Keempat: Memeluk Islam adalah nikmat yang amat besar, yang patut disyukuri.
          Jika dikatakan dalam ayat bahwa Allah telah mencukupkan nikmat-Nya, maka hal ini menunjukkan Islam adalah nikmat yang paling besar bagi seorang hamba. Namun siapa yang menerima nikmat ini, itulah mereka yang bisa mengambil manfaat. Sebaliknya, siapa yang menolaknya, merekalah yang berdosa dan akan mendapat dhoror (bahaya).

Kelima: Allah hanya meridhoi Islam, bukan agama lainnya. 
              Disebutkan dalam ayat bahwa Allah telah meridhoi Islam sebagai agama. Padahal Islam yang dikatakan telah sempurna sebagaimana disebut di awal ayat. Jadi, Allah telah menyempurnakan Islam, telah meridhoinya dan telah meridhoi hamba-Nya. Sehingga yang diridhoi hanyalah Islam, bukan agama lainnya. 
Allah Ta’ala berfirman, 
                                    إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ 
“Agama yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran: 19). Setelah datangnya agama yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka agama lainnya seperti Nashrani dan Yahudi, seluruhnya adalah agama yang batil yang tidak diridhoi oleh Allah. 
Dalam ayat lain disebutkan,
                             وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ 

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran: 85). 

Keenam: Bantahan untuk yang menyatakan semua agama sama. 
                  Ayat yang kita bahas dan dua ayat terakhir yang disebutkan di atas menunjukkan kelirunya pemahaman yang menyatakan semua agama sama. Ada yang mengklaim bahwa Nashrani, Yahudi dan Islam semuanya agama yang benar dan dapat mengantarkan pada Allah karena sama-sama agama samawi yang turun dari langit. Ini jelas pemahaman keliru dan dusta. Karena tidak ada lagi agama yang benar setelah datangnya Islam. Yang benar hanyalah Islam. Setelah datang Islam yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, terhapuslah ajaran agama sebelumnya yaitu Yahudi dan Nashrani. Agama yang lain bisa jadi terhapus atau tergantikan, yang ada dan diridhoi hanyalah satu yakni Islam. Sehingga siapa yang ingin masuk surga, maka peluklah agama Islam. Siapa yang malah mencari agama selain Islam, maka tempatnya di neraka karena ia berarti telah menolak agama yang Allah ridhoi. Agama Yahudi yaitu ajaran Musa ‘alaihis salam yang saat itu menjadi agama dan tidak menyimpang, maka diterima. Begitu pula agama Nashrani yang tidak menyimpang demikian. Namun setelah datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, ajaran-ajaran sebelumnya terhapus, yang tersisa hanyalah Islam. Sehingga tidak ada pilihan dan hukumnya wajib untuk mengikuti Islam sebagaimana yang Allah perintahkan dan ini berlaku untuk setiap zaman dan tempat. Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk mengikuti agama yang dibawa oleh Muhammad sebagaimana disebut dalam ayat lainnya,
                                                             قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (31) قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (32

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.” (QS. Ali Imran: 31-32).
               Semoga Allah beri hidayah pada kita untuk istiqomah dalam Islam. 
               Wallahu waliyyut taufiq.
Share:

Senin, 09 Januari 2017

CBT Online

Share:

Jumat, 06 Januari 2017

TRY OUT II PPM

Langkah-langkah yang dilakukan :

1.  Mendownload Soal Try Out dapat klik di sini 

2.  Ananda mengerjakan soal Try Out secara langsung di dalam file  yang telah    
     didownload  secara mandiri.

3.  Setelah mengerjakan soal Try Out, ananda diharapkan mengirim hasil jawaban 
     melalui email : violitadevidimar@gmail.com dan mengkonfirmasi melalui WA 
     di nomor 085746865110 atas nama Ustadzah Violita.

4.  Batas waktu pengiriman/pengumpulan Sabtu, 07 Januari 2017 pukul 12.00 WIB.
Share:

Label

TRY OUT II PPM

PRA VERIFIKASI NILAI RAPOR SEM 1 S.D. SEM 5 (2018)

silahkan di klik di bawah ini kemudian di download 1. Untuk XII Mia 1 2. Untuk XII Mia 2 3. Untuk XII Iis 1 4. Untuk XII Iis 2 5. ...

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support